yes maybe that's true, maybe that's not..
Menjadi anak tunggal itu ngga seterusnya enak-enak aja. saya bisa bilang gitu karna saya alamin sendiri.. ya, seperti yang sudah saya pernah katakan d post pertama, klo saya ini anak tunggal..
mungkin dwaktu kecil, menjadi anak tunggal itu hal yang menyenangkan, dimana saya bisa memainkan semua mainan saya (dari alat masak-masakan sampai boneka dan mobil-mobilan. =p) tanpa harus ribut berbagi dengan kakak atau adik. Bermain dengan puas tanpa ada aksi pukul-pukulan karena berebut mainan.. ya itu benarr.. saya mau memotong sependek apapun boneka barbie saya (ini beneran, waktu itu saya potong model bob! =p) ngga ada yang marah-marah paling menyesali perbuatan saya sendiri itu, karena tidak bisa lagi menyisir rambut barbie yang panjang itu..
Bermain bersama teman-teman sebaya memang menyenangkan,, bersepeda di sore hari mengelilingi lapangan komplek perumahan,, mandi bersama di kolam dari plastik d taman depan rumah sangat sangat menyenangkan. Tapi perlahan satu persatu teman-teman saya mempunyai teman barunya yang tak lain adalah adik kecil mereka. Mereka terlihat senang sekali punya adik kecil yang masi bayi,, yang sangat lucu.. Jujur, di saat itu saya pengen sekali punya adikkecil layaknya teman-teman bermain saya. Menggendong, mengajakny jalan sore, bermain dengannya..
Ketika saya beranjak besar, banyak sekali orang-orang bertanya kepada papah atau mamah saya, "mau punya adik ngga ni?" atau "ngga mau punya adik ya?" atau lagi "maunya jadi anak tunggal ya?", pertanyaan-pertanyaan ini pun terus mengikuti saya samapi sekarang saya berusia 21 tahun, ya saya sudah dewasa (walau belum sepenuhny.. =p). Semua pertanyaan itu cuma saya jawab dengan satu kalimat "ya pengen.. tapi belum dikasih lagi sama Allah.." dan paling yang mengajukan pertanyaan itu tertawa..
pertanyaannya sekarang, enak ga sih jadi anak tunggal, saya coba rangkum menjadi beberapa jawaban, here it is ..
ENAKnya :
- dapet perhatian ortu seluruhny. dengan bgini, kita bisa sharing masalah apa aja k ortu,.
- meringankan beban pikiran ortu (=p). yah,, dgn anak cuma satu jadi yang dpikirin cuma saya doank,, ga ada beban pikiran untuk mikirin anak yang lain krn emg cuma satu.. hihi
- apa lagi yaa? kyny itu aja.. oia, mungkin waktu wedding nanti perayaannya besar2an.. haha =p
ENGGAnya :
- kesepian di rumah. oh..oh.. hal ini emg nomor satu dari sgi ga enaknya jadi anak tunggal. ga punya kakak atau adik bwat diajak main. apalagi klo ortu kerja 2.2nya,, cuma ada pembantu rumah tangga yg ngga berperan bwat ngusir rasa kesepian ini (weleh..weleh.. =p)
- manja yg sangat berlebihan. emm,,ini kebanyakan terjadi bwat para anak tunggal. tapi jujur sejujurnya,, saya bukan anak manja yang kategori ini,, yah klo tidak percaya tanya saja sama ortu saya.. hehe..
- keinginan memiliki suatu barang seketika itu juga dan tanpa usaha. waaahh.. ini dampak dari manja yang berlebihan ituhh tuh.. bukan bermaksud membela diri,, tapi saya mendapatkan barang2 yang saya inginkan ini (semuany) dengan hasil jerih payah saya lho.. contohny waktu dulu baru pertama kali keluar ps 1, saya janji bakal dpt ranking 1 dulu dkelas baru papah saya beliin dan itu terbukti,,waktu saya kuliah semester 3, saya minta laptop yg skrg saya pakai ini, dengan jerih payah saya belajar dan mendapatkan IP 3.56 dan lagi itu terbuktii.. =]
- cenderung bersifat egois. secara tidak langsung disadari bahwa anak tunggal cenderung bersifat egois karena anak tunggal terbiasa akan hidup sendiri tanpa berbagi dengan kakak atau adiknya. untuk mencegah hal ini bisa dilakukan dengan tidak menuruti smua keinginan anak yang tidak terlalu berguna bagi diriny..
- menjadi tumpuan dan harapan ortu satu-satunya. ya! ini yang saya rasakan saat ini.. mulai dewasa,, mulai melihat masa depan,, berpikir bagaimana cara membahagiakan ortu yang sudah susah payah merawat saya.. dalam pikiran saya selalu terbesit bayangan ortu saya,, selalu ada pertanyaan yang rasanya selalu mengikuti pikiran saya,, "apakah saya dapat membahagiakan mereka?" atau "bagaimana klo saya gagal? siapa yang akan merawat mereka saat tua nanti?"
itu smua opini dari saya sebagai anak tunggal yang merasakan dilemma hidup sebagai anak tunggal (beehh. =p)..
tapi saya bersyukur apapun yang diberikan Allah kepada keluarga saya, kami mensyukurinya, dengan tetap berusaha (seperti ortu saya dulu yg berusaha berobat sampai jauh dan dalam jangka waktu yang lama sekali untuk bisa punya keturunan lagi. tapi Allah menghendaki lain. ya kami terima semua dengan ikhlas..) jadi ya sampai sekarang, kami ini keluarga kecil (walopun benarny saya besarr.. =p). kami bertiga terdiri dari papahku, seorang pekerja keras yang sangat peduli dengan pendidikan anakny (love you pah), mamahku, seorang wanita yang sabar, displin tapi juga suka melucu dan tentunya sangat sayang padaku (mwuah), dan aku, a girl not yet a woman, sedang berjuang dengan skripsinya (mohon doaanyaa. =]) serta ditambah hewan-hewan peliharaan yang mampu mengurangi sepinya rumah, Jacob si burung nuri yang sudah berusia kurang lebih 12 tahun (percaya ato ga. tapi emg benerr..), Belly si kucing kampung wanita yang galak tapi penakut, Nico si kucing kampung laki-laki anaknya Belly.. =p dan seorang pembantu rumah tangga yang sudah ikut selama 16 tahun., dna anggota baru, seorang asisten kerja mamah saya..
i love my family